Resensi Buku
Mereka Memalsukan
Kitab-Kitab Karya Ulama Salafi
Edisi Kebohongan Publik
Sekte Salafi Wahabi
IDENTITAS BUKU
Judul Buku :
Mereka Memalsukan Kitab-Kitab Karya Ulama Klasik
Penulis : Syaikh Idahram
Penerbit : Pustaka Pesantren
Percetakan : PT. LKiS
Printing Cemerlang
Cetakan : ke-5
Tahun Terbit : 2011
Ukuran Buku :
13,5 x 20,5 cm
Tebal : 308halaman
Editor : Irwansyah
Rancang Sampul : Kang Narto
Harga : Rp. 45.000,00
Peresensi : Abdullah Nasir
Islam
merupakan agama peradaban yang membawa rahmat bagi semesta alam, membawa
perubahan-perubahan dinamika dalam kehidupan sosial. Islam datang menawarkan
sesuatu yang baru. Islam datang memberikan sikap toleran, moderat, dan
akomodatif. Sikap ekstrem dalam hal dan bentuk apapun jelas bukan sesuatu yang
membuat kehidupan menjadi senang. Sikap itu hanya menimbulkan dampak negatif
dalam kehidupan individu, kelompok, dan masyarakat secara kesuluruhan.
Salafi
Wahabi, istilah yang belakangan ini sering dikaitkan oleh sejumlah kalangan
tidak hanya dengan puritanisme, tetapi juga dengan radikalisme. Dan memang
aliran ini merupakan saalah satu aliran radikal dalam pemikiran dan gerakan
salafi. Aliran yang di dialamnya terdapat sikap paling tidak toleran dalam
Islam. Mereka melakukan segala hal untuk membumikan “Islam Murni” yang mereka
pandang sebagai Islam yang paling benar. Ini bisa dilihat dengan kekerasan yang
dilakukan oleh Muhammad Ibnu Abdul Wahab (Pendiri Salafi Wahabi) kepada
penduduk Makkah dan Madinah – setelah menguasai Makkah dan Madinah -. Dia
memaksa dan menekankan akan pentingnya bagi kaum muslimin untuk kembali kepada
Islam yang murni yang bersih dari bidah. Mereka bahkan berani memalsukan
karya-karya ulama klasik yang pada saat itu menjadi dasar pembelajaran tentang
Islam. Mereka mengganti kata-kata yang esensinya tidak sesuai dengan paradigma
mereka dengan kata-kata yang mereka inginkan.
Melalui
tangan-tangan yang rapi dan terampil, sulit untuk menemukan kitab-kitab yang
telah mereka palsukan. Ajaran-ajaran yang pada hakikatnya diyakini oleh banyak
kalangan akan kebenarannya jika ajaran itu berbeda dengan ajaran dari mereka,
mereka akan membakar dan memalsukannya dengan ajaran yang sesuai dengan ajaran
mereka sendiri. Mereka juga senang mengkafirkan orang-orang yang berada di luar
jalan aliran dan keyakinannya. Padahal Raulullah SAW sudah memberi peringatan
akan hal ini, “Siapa pun yang mengkafirkan saudaranya tanpa penjelasan yang
nyata, maka dia sendiri yang kafir”. Mereka mengklaim bahwa mereka adalah
satu-satunya aliran yang akan selamat. Mereka menganggap hanya aliran mereka-lah
yang mengamalkan ajaran sunnah, sedangkan yang lain adalah ahlul
bid’ah dan sesat. Sikap fanatik, taklid buta, dan terlalu
melebihkan-lebihkan ulamanya menjadi kegemaran tersendiri bagi mereka. Mereka
senang memberikan gelar kepada ulama mereka yang sebenarnya gelar tersebut
tidak sesuai dengan keilmuan yang ulama tersebut miliki. Mereka seakan memerangi
dan mencacimaki muslim dan merangkul non muslim. Karena mereka hanya memerangi
dan menindas saudara sendiri yang tidak berada dalam satu aliran dengan mereka.
Sungguh kejam apa yang telah mereka lakukan selama ini.
Buku
“Mereka Memalsukan Kitab-Kitab Klasik” karya Syaikh Idahram ini membahas tuntas
dan jelas bagaimana kesesatan dan keborokan yang terdapat dalam aliran Salafi
Wahabi, bagaimana mereka memalsukan
kitab-kitab karya ulama kasik, bagaimana sikap mereka terhadap muslim maupun
non muslim yang dinilai tidak ada ketidakadilan di dalamnya, bagaimana mereka
menyombongkan diri mereka sendiri dengan ajakan mereka menuju Islam Murni. Penulis
mengajak pembaca untuk lebih berhati-hati terhada aliran Salafi Wahabi ini,
dari segi kitab-kitab yang telah mereka palsukan dan ajaran-ajaran yang
terkesan radikal dan sesat. Dengan kelihaian sang penulis, buku ini mampu
membuat pembaca merasa merinding dan seolah ikut andil dalam naskah. Penulisan
yang apik dan rapi membuat buku ini menjadi indah dan enak dibaca. Buku yang
sangat dahsyat dan mencekram, memuat informasi yang penting dengan kupasan yang
akurat dan ilmiah. Namun sayang, begitu runtutnya isi penjabaran dalam buku ini
membuat pembaca merasa jenuh karena esensi yang dibaca tetap sama. Perlu adanya
daya kreatif untuk meruntutkan hal-hal yang mampu membuat pembaca tidak merasa
jenuh dan bosan.
0 komentar:
Posting Komentar