Selasa, 25 Juni 2013

Curahan seorang yang bimbang

Tuhan,,,
Aku memanggil namaMu, tertawa, menjerit, menangis menghias diri
Di atas dinginnya darah kotor berselimut hembusan angin
Menerjang menusuk kesadaran diri
Ah, sudah tak mampu lagi rasanya menahan diri
Ku buka seluruh pakaian kotor menghadapMu, bersujud
Menangis. Melepaskan dahaga nuraniku untuk meluapkan emosiku padaMu ilahi
Menjadi korban akan dikotominya dunia ini
Agama, suku, kaya, miskin, pintar, bodoh, kejam, baik, maupun keji
Bahkan penghalalan darah antar mereka-pun jadi
Berteriak mencekik leher untuk kembali pada Islam murni
yah, pemurnian Islam
Mengajak kembali pada apa yang pertama diajarkan dalam agama Islam ini
Khilafah!!! Khilafah!!! Khilafah!!!
Menjadi semboyan yang kuat untuk sebuah ketentraman
Seakan menjadi simbol ideolgi untuk mengeluarkan nafsu mereka
Lantas, kebimbangan yang seperti apa yang aku rasakan
Bagai angin yang tak tahu arah tujuan.
Ke sana ke sini asal iya saja-pun berjalan

Tuhan,,,
Harus kutempatkan dimana jiwa ini dalam kebimbangan hidup ini
Sungguh sakit kematian yang ku alamai dengan simbol angin yang tak tahu arah tujuan
Ah, mungkin aku yang lemah dan terlalu bodoh menghadapi tantangan dunia
Atau mungkin dunia ini yang lemah dan bodoh yang tak mampu membatasi apa saja yang ada di dalamnya
Seperti kata Gusmus “aku yang bodoh, apa dunia ini yang bodoh”
Hahahahahahaha


        25 Juni 2013, Abdullah Nasir


0 komentar:

Posting Komentar