Sabtu, 29 November 2014

Hidupku dan Sejuta Harapanku

“akulah sang raja, yang mengusai gerak-gerik pergerakan kehidupanku ini, menerjang bebas menembus impian yang jauh untuk dihuni”

Mudah sekali saya memimpikan hal-hal yang bahkan belum saya mulai untuk mendapatkannya. Serasa hidup dalam bayang-bayang impian itu sangat indah dan penuh nikmat diri. Merangsang segala keinginan dalam pikiran namun tak dinyatakan dalam tindakan.

Hari ini 29 Novembe 2014, saya memimpikan hal-hal yang sangat ingin kuraih. Kebebasan, kesenangan, berpetualang dan sebagainya. Lamunan demi lamunan aku lakukan. Aku tersadar itu hanya sia-sia, namun aku tak putus asa untuk terus bermimpi. Karena aku yakin, suatu saat nanti mimpiku akan terwujud menjadi kenyataan.

Sudah lama aku tidak sadar akan kepentingan hidup ini. Aku biarkan hidup ini jatuh dan berserekan layaknya debu yang terbang tak tahu arah. Layaknya angin yang berhembus ke sana ke sini. It was. Ku tahu hal itu membuatku remuk, maka aku sadar aku harus segera bangkit. Mempertahankan hidup ini. Berjanji untuk terus hidup demi sebuah impian yang mendalam.

Aku berteriak dalam hati, memanggil-manggil nama Tuhan, Ayah, dan Ibuku. Berkata kalau hidup ini sungguh berat. Aku butuh dekapan dari mereka. Kau tahu? Aku sedang beradaptasi dengan hidup tanpa tangan orang tua. It’s so difficult, but i can do it. Karena aku berjanji pada hidupku, aku mampu membuat impianku menjadi nyata. dan bila itu terjadi, hidup akan mudah.

Banyak sekali impianku. Pernah suatu kali aku menulis impianku dalam sebuah kertas, lalu kupandang ketika aku mulai memejamkan mata. Karena kuyakin semua impianku akan hidup nyata.
Berawal dari bacaan bismilah, aku mulai melangkahkan kaki untuk menggapai impianku. Melalu sebuah keyakinan dan usaha.

Namun impianku sedikit terkendala dengan adanya faktor ekonomi saya yang semakin menipis. Maka dari itu saya bersikeras bagaiaman saya mendapatakan uang yang begitu banyak untuk menggapai impianku. Yaitu dengan bekerja.

Kemudian saya berkerja sebagai penajaga konter. Di sana saya belajar bagaiamana berjualan dengan baik. Memperkenalkan prodak penjualan kepada para client yang datang. Namun hasil dari bekerja di sana kurang begitu memuaskan. Kemudian saya punya ide untuk berbisnis. Yaitu bisnis promosi kavling siap bangun, atau penjualan rumah dan juga bisnis pulsa. Ditamba saya diajak teman saya untuk mengurus lembaga kursusannya. Alhamdulilah begitu sibuk saya untuk mendapatkan uang.

Aku tak berikir nanti bagaiman dengan kehidupanku. Yang terpenting adalah bagaimana aku belajar dari semua ini. Aku belajar dari hari ke hari bahwa aku bisa menjadi lebih baik lagi dari pada sebelumnya. Maka aku menjadi hebat dan beda dengan apa yang orang-orang bicarakan.

Masih ingat seseorang yang begitu membuat impianku begitu menyala. Dan itulah orang yang aku cari. Membuat segala yang kuinginkan tampak begitu mudah untuk didapatkan. Begitu nyata didepan mata. Namun dia pergi entah ke mana.


Salah satu dari banyak impianku adalah bisa belajar di luar negeri. Menandang banyak keilmuan di sana. Dan itu harapan yang paling besar dalam hidupku.